REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan TNI meralat maksud penerapan jilbab dinilai Ustaz Erick Yusuf telah mengecewakan umat Islam. Menurutnya, ucapan Panglima Jenderal TNI Moeldoko adalah barometer peraturan di dalam institusi TNI.
“Saya tidak mengerti apakan TNI benar mau menegakkan agama Islam dalam institusinya secara kaffah (menyeluruh) atau apa dimaksudkan agar umat Islam berbangga memiliki TNI yang shaleh?” katanya saat dihubungi Republika, Kamis (28/5).
Pimpinan lembaga dakwah kreatif iHAQi itu mengungkapkan, pada awalnya saat mendengar hal itu ia menilai ucapan panglima merupakan penyegar bagi umat Islam. Namun saat ucapan tersebut diralat ia menyebut hal tersebut akan berdampak pada institusinya.
"Jika kemudian diralat lagi saya tak paham maksudnya apa? Ada orang setingkat jenderal intitusi yang sangat tinggi di mana perkataannya menjadi satu barometer aturan, kemudian malah meralatnya."
Pria yang akrab disapa Kang Erick ini mengatakan, dirinya tidak melihat Panglima Jenderal TNI secara individu, melainkan instusi yang diwakili oleh seorang jenderal yang otomatis ucapannya sangat berbobot.
Kang Erik menambahkan, umat Islam diharapakan dapat ber-husnuzhan (berprasangka baik) kepada TNI. Menurutnya, misalnya, mungkin terdapat kedala teknis dalam penerapannya hendaknya belajar ke Kepolian yang sudah menerapkan jilbab.