Kamis 28 May 2015 17:07 WIB

Asmaah Helal: Sepak Bola Sejalan dengan Ajaran Islam

Asmaah Helal
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Asmaah Helal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Asmaah Helal adalah pesepak bola Muslimah dari Australia. Menurutnya, sepak bola memiliki banyak nilai dan sejalan dengan ajaran Islam.

"Sepak bola itu sejalan dengan ajaran Islam. Dimana sepak bola mengajarkan kita bekerja keras mencapai tujuan, mendedikasikan diri dan disiplin. Sebagaimana Islam mengajarkan kita displin seperti shalat lima waktu menjadi muslim yang aktif, disiplin, sehat dan bersatu," kata Asmaah ketika berkunjung ke kantor Republika Online (ROL), Jakarta, Kamis (28/5).

Asmaah menambahkan bermain sepak bola juga mengajarkan pemain saling menghormati satu sama lain. Pun, menurutnya sepak bola mengajarkan dirinya sebagai sosok pemimpin karena Asmaah merupakan kapten dari klub UNSW (United New South Wales).

Asmaah mengenal sepak bola sejak usia enam tahun. Ayah dan kakaknya merupakan pecinta sepak bola sehingga ia pun tenggelam menyukai si kulit bundar. Penggemar klub Arsenal ini tumbuh sebagai pecinta sepak bola hingga memutuskan sebagai pemain dan bermain untuk klub UNSW (United New South Wales).

"Saya ingin menyosialisasikan sepak bola kepada wanita dimana saja. Sepak bola itu tantangan sekaligus menyenangkan dan kebersamaan di tim sangat erat," ujar Asmaah.

Asmaah sendiri bermain untuk klub UNSW (United New South Wales) yang berkompetisi di Super League Australia, yang hanya berada satu posisi dibawah Liga Premier Wanita Nasional.

Dalam kompetisi sepak bola wanita di negeri Kanguru, strata kompetisi sepak bola wanita yaitu Liga Premier Wanita Nasional, yang diikuti berbagai klub utama dari negara bagian di Australia.

Sejak tahun 2010, Helal telah menjabat sebagai Koordinator Program bersama Football United. Football United adalah organisasi non-profit yang berbasis di negara bagian New South Wales, dengan tujuan membantu kehidupan baru para anak muda dari latar belakang imigran atau etnis minoritas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement