Kamis 28 May 2015 17:57 WIB

12 Polisi Malaysia Ditangkap Terkait Perdagangan Manusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Perdagangan manusia (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Perdagangan manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang menangkap 12 polisi Malaysia karena dugaan terkait dengan jaringan perdagangan manusia, Rabu (27/5).  Sebelumnya Malaysia mengatakan petugas penjaga hutan sedang diperiksa karena diduga berhubungan dengan orang Thailand dalam menyelundupkan migran. Bahkan, telah ditemukan kuburan yang diduga korban para migran.

''Sebanyak 12 polisi telah ditahan karena diduga terlibat, baik langsung ataupun sebagai fasilitator,'' kata Wakil menteri dalam negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar. Empat diantara mereka ditangkap dalam beragam penyelidikan  polisi sejak awal tahun lalu.

Menurutnya, semua petugas akan diperiksa. Jika terbukti terlibat atau setidaknya mereka mengetahui namun tidak mengambil tindakan, tambahnya, maka ia termasuk melakukan pelanggaran.

Mengenai kuburan para migran, Wan Junaidi memprediksi proses evakuasi sangat sulit diselesaikan. Menurutnya, Ahli forensik harus melakukan semuanya dengan hati-hati agar jasad dan bukti-bukti tidak rusak.

''Meski ada 139 kuburan, kami belum mengatur untuk menggali semuanya,'' kata dia.

Ia mengaku belum mengetahui jumlah pasti jasad yang ada dalam kuburan, termasuk siapa mereka. Kawasan perbatasan Malaysia dan Thailand, tempat ditemukannya kuburan massal merupakan area hutan berbukit-bukit.

Pihak berwenang Malaysia mengaku kewalahan menyisir dan mencapai lokasi. Sehingga mereka meminta izin dari pemerintah Thailand untuk menjangkau area dari sisi Thailand.

Wan Junaidi juga mengatakan Malaysia akan mengetatkan keamanan sepanjang perbatasan.

''Saya menyarankan pembuatan tembok batas, saya minta polisi dan pihak imigrasi memikirkannya,'' tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement