Kamis 28 May 2015 19:40 WIB

Sawah di Delapan Kecamatan Purwakarta Rawan Kekeringan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sejumlah petani di Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jabar, resah. Pasalnya, debit air di saluran irigasi pedesaan mulai berkurang. Kondisi ini, menjadi ancaman tersendiri buat petani.

Dedi Junaedi (38 tahun), petani setempat, mengatakan, saat ini petani resah. Khawatir, kekeringan melanda wilayah ini. Apalagi, saat ini memasuki musim kemarau. Debit irigasi desa juga sudah menyusut. "Jadi, saat ini kami sudah mulai gilir giring air," ujar Dedi, kepada wartawan, Kamis (28/5).

Maksudnya, air yang ada di irigasi dibendung, lalu dialirkan ke sawah. Membendung air ini, dilakukan secara bergilir dengan petani lain. Kalau irigasi itu tak dibendung, maka areal sawah petani tak bisa teraliri air.

Jika begitu, maka ancaman gagal tanam akan terjadi. Sebab, saat ini padi yang ditanam petani sudah berusia sebulan. Bila suplai airnya tak terjaga, maka padi itu terancam kekeringan. "Tapi, yang jadi masalah yaitu sistem gilir giring ini. Kalau petani tidak sabaran, bisa-bisa ribut karena berebut air," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta sudah mewaspadai terjadinya kekeringan saat musim kemarau ini. Saat ini, instansi tersebut masih menginventarisasi data sawah yang rawan kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Purwakarta, Tarsamana Wawan Setiawan, mengatakan, luas areal pertanian di wilayah ini mencapai 17.580 hektare. Sawah itu, tersebar di 17 kecamatan yang ada. Dari 17 kecamatan itu, delapan di antaranya rawan kekeringan. 

Yakni, Kecamatan Maniis, Tegalwaru, Plered, Cibatu, Campaka, Bungusari, Jatiluhur dan Sukasari. "Tapi, untuk data riilnya kita masih melakukan inventarisasi," ujar Wawan.

Akan tetapi, sampai saat ini masih belum ada laporan resmi dari petugas lapangan soal sawah yang kekeringan. Meski demikian, pihaknya telah menghimbau kepada petani untuk memanfaatkan air bawah tanah dengan cara pompanisasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement