Kamis 28 May 2015 19:42 WIB

50 Tahun Berdiri, Lemhannas Belum Penuhi Keinginan Sukarno

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Patung lilin Presiden Sukarno
Foto: wwwmadametussauds.com/
Patung lilin Presiden Sukarno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengakui di usia institusinya yang menginjak 50 tahun ternyata masih belum memenuhi idealisme penggagasnya yaitu Presiden pertama Indonesia, Sukarno.

Gubernur Lemhannas Budi Susilo Supandi mengatakan, 50 tahun yang lalu, tepatnya 20 Mei 1965, lembaga ini resmi berdiri mulai berdiri. Lemhannas kemudian menjalankan tugas yang diamanahkan para penggagas Lemhannas. Sebagai pejabat Lemhannas, pihaknya mengaku memahami apa yang melatarbelakangi pendirian lembaga ini.

“Kita (Lemhannas) menyiapkan kader pemimpin bangsa dan sebagai lembaga kajian strategis terkait ketahanan nasional. Kedua tugas itulah yang hingga saat ini tetap dipegang teguh,konsisten oleh lemhanas,” ujarnya saat memberikan kuliah presiden (Presidential Lecture) dalam rangka ulang tahun Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Indonesia ke-50, di Jakarta, Kamis (28/5).

Sesuai dengan tugas pokok fungsi (tupoksi) yang diemban, pihaknya mengklaim telah memberikan pengabdian untuk bangsa dan negara. Namun demikian, kata dia, harus disadari apa yang dilakukan Lemhanas masih belum memenuhi idealisme Soekarno saat meresmikan lembaga ini.

“Persoalan kebangsaan ini masih mengemuka di berbagai tataran. Pancasila yang merupakan ideologi dan jati diri bangsa seolah semakin jauh,” katanya.

Sementara itu, semangat gotong royong semakin jauh dari masyarakat perkotaan dan bahkan perdesaan. Disatu sisi, generasi penerus bangsa memiliki pemahaman yang semakin apatis, disisi lain teknologi informasi dan komunikasi semakin mendominasi interaksi kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement