REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Federasi Sepak Bola Australia (FFA) akan memilih Pangeran Ali bin Al-Hussein sebagai Presiden FIFA berikutnya. Ini diungkapkan kata Ketua FFA Frank Lowy.
Lowy sedang berada di Zurich, Swiss, untuk menghadiri Kongres FIFA di tengah skandal korupsi yang mengguncang badan sepak bola dunia itu.
Konfederasi Sepak Bola Asia yang menjadi sekutu utama Presiden FIFA Sepp Blatter, dan Konfederasi Sepak Bola Afrika sudah menegaskan bahwa Kongres FIFA dan pemilihan Presiden FIFA harus diteruskan sesuai dengan rencana sebelumnya. Namun badan sepak bola Eropa UEFA meminta ditunda.
Lowy, berbicara di Zurich setelah serangkaian pertemuan, mengatakan kini sudah waktunya bagi perubuhan menyeluruh di dalam FIFA.
"Perubahan besar di dalam FIFA diperlukan sesegera mungkin demi mengatasi masalah tata kelola dan transparansi," kata Lowy, Kamis (28/5).
"Keyakinan ini akan direfleksikan manakala Australia memberikan suara pada pemilihan presiden FIFA, yang diselenggarakan Jumat di Zurich. Dewan FFA telah mengkaji lagi manifesto bagi perubahan yang disampaikan Pangeran Ali bin Al-Hussein dan yakin ini memberikan basis untuk awal segar bagi FIFA."
Pangeran Ali bin al Hussein dari Yordania adalah satu-satunya pesaing Blatter pada pemilihan presiden FIFA, Jumat (29/5).