REPUBLIKA.CO.ID,EDINBURG -- Para pemimpin Muslim di Skotlandia menolak RUU Bunuh Diri (Assisted Suicide) yang tengah dibahas di parlemen. Mereka menyebut tindakan ini tidak etis, berbahaya, dan bertentangan dengan kepentingan umum.
“Hidup manusia adalah anugerah yang telah diberikan oleh Allah. Assisted suicide akan menempatkan orang-orang yang rentan pada risiko besar,” ujar Dewan Imam Skotlandia, dalam sebuah surat pernyataan yang dikutip oleh Common Space, Kamis (28/5).
RUU yang telah digulirkan oleh anggota parlemen Margo MacDonald, sebelum ia meninggal tahun lalu, ini mendapat tentangan dari para pemimpin agama di Skotlandia. Senada dengan para pemimpin Muslim, Gereja Skotlandia turut menentang RUU ini.
“Perubahan UU yang mengizinkan bunuh diri sangat tidak perlu, tidak etis, berbahaya, dan bertentangan dengan kepentingan umum. Upaya seharusnya dilakukan untuk fokus pada peningkatan pelayanan, khususnya membuat perawatan paliatif tersedia lebih luas,” ujar Dewan Muslim Skotlandia.
Di sisi lain, banyak tokoh terkemuka di Skotlandia mendukung RUU ini, termasuk penulis Ian Rankin, actor Elaine C. Smith, dan Liz Lochhead. Salah seorang anggota parlemen Skotlandia berargumen cara tersebut sama dengan memberi hak bagi orang-orang yang menderita untuk mati.
“Saya berharap semua anggota memahami prinsip dasar bahwa manusia memiliki hak untuk membuat keputusan dalam situasi-situasi tertentu, termasuk mengakhiri hidupnya akibat penyakit parah,” ujar anggota parlemen Patrick Harvie, salah satu pendukung RUU ini.
Bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam, dan dianggap sebagai tindak pidana di hampir seluruh dunia Muslim.