Jumat 29 May 2015 21:29 WIB

Ketua FIFA Sepp Blatter Menolak untuk Mundur

Red:
 Ketua FIFA Sepp Blatter memberikan pidato pembukaan dalam kongres di Zurich.
Foto: Reuters
Ketua FIFA Sepp Blatter memberikan pidato pembukaan dalam kongres di Zurich.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Ketua Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) Sepp Blatter menolak permintaan dari Ketua UEFA Michel Platini untuk mengundurkan diri di tengah tekanan dari sponsor dan politisi berkenaan dengan tuduhan korupsi di tubuh badan olahraga tersebut.

Ketua UEFA Michel Platini mengatakan dia sudah meminta Blatter untuk mengundurkan diri  karena 'sudah terjadi begitu banyak skandal."

"Saya meminta dia mundur: semua sudah cukup Sepp. Dia mendengar apa yang saya katakan, namun dia mengatakan semua sudah terlambat," kata Platini dalam jumpa pers baru-baru ini.

"Saya mengatakan ini dengan kesedihan dan air mata, karena sudah terjadi begitu banyak skandal. FIFA tidak layak mendapat perlakuan seperti ini." lanjut Platini.

Polisi Swiss sudah menahan beberapa pejabat eksekutif FIFA dalam penggerebekan di sebuah hotel di Swiss hari Rabu atas permintaan penyidik di Amerika Serikat yang sudah mengenakan tuduhan terhadap sembilan pejabat FIFA, dan lima eksekutif media promosi sepakbola, dalam dengan tuduhan korupsi berjumlah lebih dari $ 150 juta.

Berbicara pertama kalinya sejak krisis terjadi hari Rabu pagi, Blatter menolak permintaan untuk mundur.

"Apa yang terjadi kemarin membuat bayangan besar atas sepakbola dan kongress ini," kata Blatter dalam pidao pembukaan di Kongres Tahunan FIFA di Zurich.

Michel Platini (left) said he told Sepp Blatter (right)

Michel Platini (left) said he told Sepp Blatter (right) "there have been too many scandals".

"Mereka sudah mempermalukan sepakbola, dan ini semua meminta kita semua untuk berubah."

 

"KIta tidak bisa membiarkan reputasi FIFA terbawa-bawa ke dalam lumpur lagi."

"Dalam beberapa bulan mendatang, waktu yang tidak mengenakkan bagi FIFA. Saya yakin pasti banyak berita buruk lagi akan menyusul namun sudah waktunya membangun kepercayaan."

Blatter  mengambil jarak dari apa yang terjadi dengan mengatakan  tidak ada ruang "bagi korupsi dalam bentuk apapun.'

"Saya tidak bisa memonitor semua orang. Bila ada orang yang berbuat salah, mereka pasti akan berusaha menyembunyikannya," tambah Blatter.

Kepemimpinan Blatter akan mendapat ujian hari Jumat ketika Kongres FIFA melakukan pemungutan suara bagi pemilihan ketua baru.

Blatter, warga Swiss berusia 79 tahun ini mengajukan diri lagi untuk menjadi ketua FIFA untuk masa jabatan kelima, dan saingannya hanyalah Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania.

Ketika ditanya apakah Blatter kemungkinan akan kalah, Platini mengatakan: "Saya kira dia bisa dikalahkan, ya. Sebelum kemarin, tidak, namun setelah apa yang terjadi kemarin ya. Sudah cukup semua ini. Saya kira akan ada banyak perubahan."

Ketua Federasi Sepakbola Australia Frank Lowy terbang ke Zurich kemarin, dan mengatakan Australia akan memberikan suara bagi Pangeran Ali.

Konfederasi Sepakbola Asia dan Afrika mendukung Blatter dan mengatakan pemilihan harus tetap dilanjutkan.

AFP/Reuters

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement