Jumat 29 May 2015 12:23 WIB
Jilbab TNI

Soal Jilbab Wanita, TNI Seharusnya tak Perlu Diralat

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI Kodam Iskandar Muda mengenakan jilbab saat mengikuti gladi memperingati HUT ke 68 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Blangpadang, Banda Aceh.
Foto: Antara//Irwansyah Putra
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI Kodam Iskandar Muda mengenakan jilbab saat mengikuti gladi memperingati HUT ke 68 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sikap Panglima TNI Jenderal Moeldoko meralat ucapan berkenaan dengan jilbab wanita TNI akan membuat umat Islam kecewa.

"Ini sesuatu yang tidak benar. Jika ini diralat hendaknya memberitakan alasan mengapa? Sehingga tidak menimbulkan pandangan negatif di tengah umat Islam,"ungkap Pimpinan lembaga dakwah kreatif iHAQi Ustaz Erick Yusuf, Kamis (28/5).

Ustaz asal Bandung, Jawa Barat ini menuturkan, semestinya TNI dapat menjawab dengan alasan yang tidak jauh dari pernyataannya. Misalnya, ucapan ini tidak diralat melainkan ada persoalan teknis yang perlu dimusyawarahkan.

"Jadi tidak perlu diralat. Cukuplah sharing dengan Polri dan ulama Islam,"ujarnya.

Kang Erick berharap dengan jawaban yang kurang tepat akan mengarahkan umat berpikir adannya tekanan dari luar. Sehingga, kata dia, tak dapat melemahkan dan menghilangkan harapan umat Islam.

"Jangan sampai hilang harapan. Di negeri ini, jika kita hilang harapan. kita mau apa? Mau kemana lagi kita berharap?  Insya Allah, Pak Panglima kita punya Allah, bahasanya mungkin salah. Tapi, kita husnudzon saja,"kata Kang Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement