REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan kegiatan Pekan Rakyat Jakarta yang sebelumnya pernah digelar di kawasan Monas tidak akan lagi digelar.
"Tidak ada lagi kegiatan Pekan Rakyat Jakarta di Monas. Karena maksud kami dulu sangat sederhana, yaitu supaya lahan di Monas bisa dimanfaatkan oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL)," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (29/5).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, kegiatan tersebut pada awalnya diselenggarakan untuk menjembatani para PKL dan masyarakat sehingga dapat menikmati pameran dan bazar murah.
"Konsep Pekan Rakyat Jakarta dulu itu kan supaya PKL bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, yakni dengan berjualan di tempat yang ramai, salah satunya yakni kawasan wisata Monas," ujar Ahok.
Akan tetapi, dia menuturkan yang terjadi di lapangan justru lapak-lapak yang sebetulnya disediakan untuk para PKL, dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk berjualan selama kegiatan itu berlangsung.
"Ternyata, yang terjadi adalah lapak-lapak itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, seperi ormas (organisasi masyarakat), dan lain-lainnya. Padahal lahan di Monas itu besar sekali," tutur Ahok.
Selain itu, mantan Anggota DPR RI Komisi II itu juga mengungkapkan kawasan Monas menjadi lebih kotor, kumuh dan tidak tertata setelah berlangsungnya kegiatan tersebut.
"Kemudian, sebagian besar pedagang pun tidak ingin meninggalkan lokasi, padahal acara itu sudah selesai. Oleh karena itu, kita putuskan untuk tidak lagi menggelar Pekan Rakyat Jakarta," ungkap Ahok.
Pekan Rakyat Jakarta sudah pernah digelar lebih dulu pada 2013 lalu. Acara tersebut diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang tahun (HUT) DKI Jakarta.