REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan sejak 15 Mei, lebih dari 85 ribu pengungsi Irak meninggalkan Ramadi.
"Lebih dari 180 ribu keluarga telah terusir dari Kabupaten Ramadi sejak 8 April. Kondisi di semua lokasi tempat IDP terpusat menjadi pangkal keprihatinan," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam pernyataan, Jumat (29/5).
Di satu lokasi IDP di Kabupaten Abu Ghraib di Gubernuran Baghdad, instalasi kebersihan tidak memadai dan peristiwa diare tinggi mempengaruhi anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.
"PBB dan mitranya terus menyediakan tempat berteduh, air dan kebersihan, dan bantuan makanan di semua daerah tempat orang yang kehilangan tempat tinggal terpusat," katanya.
Pasukan Irak mengambil posisi di seluruh Ramadi pada Rabu (27/5), dan merebut dua kabupaten setelah bentrokan dengan mujahidin. ISIS juga menghadapi tekanan di negara tetangganya, Suriah, tempat petempur Kurdi mengusir mujahidin dari lebih selusin desa di bagian timur wilayah tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika