Jumat 29 May 2015 23:05 WIB

PM Inggris: Sebaiknya FIFA Hapus Adu Penalti

Adu penalti (ilustrasi)
Foto: EPA/Diego Azubel
Adu penalti (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron secara bergurau mengatakan, FIFA semestinya tidak hanya melengserkan Sepp Blatter dari jabatan Presiden, tetapi juga menghapus adu penalti dalam setiap pertandingan sepak bola. Gurauan itu disampaikan Cameron dalam jumpa pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Jumat (29/5).

Setelah mengatakan melalui konferensi pers, Oresiden FIFA semestinya menyingkir setelah ada dugaan korupsi di tubuh badan pemerintahan sepak bola dunia itu. Cameron bergurau mengenai trauma adu penalti Inggris di turnamen-turnamen besar, di mana mereka selalu kalah -- dan seringnya kalah dari Jerman.
 
"Saya berpikir tidak ada hal lain apapun untuk ditambahi pada isu sepak bola -- meski demikian, tentu saja, mungkin ini merupakan kesempatan untuk mengatakan bahwa kita semestinya tidak lagi memiliki adu penalti," kata Cameron dengan datar.
 
"Saya pikir di masa yang akan datang kita semestinya terus bermain sepanjang yang diperlukan, maka kita berada di level yang sama antara Inggris dan Jerman -- dua negara sepak bola terhebat di dunia."
 
Sejak adu penalti diperkenalkan di turnamen-turnamen besar, Inggris telah kalah dari tiga adu penalti di Piala Dunia, dan tiga dari empat adu penalti di Piala Eropa. Jerman, sebaliknya, memenangi keempat adu penalti yang diikutinya di Piala Dunia, dan dua dari tiga adu penalti di Piala Eropa, ketika mereka mengonversi 17 gol dari 18 penalti.
 
Pada pertemuan-pertemuan langsung, Jerman menorehkan luka mendalam kepada Inggris dengan dua kali menyingkirkan mereka di semifinal melalui adu penalti. Di Piala Dunia 1990 sebelum Jerman menjuarai turnamen itu, dan pada Piala Eropa 1996 ketika Tim Panser menyingkirkan sang tuan rumah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement