Sabtu 30 May 2015 17:16 WIB

Baru Saja Dibangun Terminal Rawamangun akan Dirobohkan

Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal Rawamangun yang sedang dalam pengerjaan revitalisasi di Jakarta Timur, Selasa (10/3).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon penumpang menunggu kedatangan bus di Terminal Rawamangun yang sedang dalam pengerjaan revitalisasi di Jakarta Timur, Selasa (10/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membongkar Terminal Bus Rawamangun yang terletak di wilayah Jakarta Timur karena dianggap masih kurang memadai dan tidak dapat digunakan.

"Karena setelah dibangun, ternyata gedung yang baru itu masih kurang memadai, tidak bisa digunakan untuk bus-bus berukuran besar, sehingga akan dirobohkan," kata Kepala Bagian Pelayanan Hukum Biro Hukum DKI Solafide Sihite di Jakarta, Sabtu.

Setelah dirobohkan, menurut dia, nantinya akan didirikan kembali bangunan terminal yang baru di lokasi tersebut. Akan tetapi, pembongkaran gedung terminal itu sendiri masih harus menunggu proses lelang.

"Pembongkaran bangunan terminal yang sekarang baru bisa dilakukan setelah melalui proses lelang. Setelah lelang dan proses-proses lainnya selesai dilakukan, baru kemudian bangunan itu dibongkar dan dibangun gedung yang baru," ujar Solafide.

Lebih lanjut, dia menuturkan proses lelang tersebut tidak dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, melainkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

"Jadi, bukan Dishubtrans yang melakukan lelang, tapi BPKAD DKI. Yang pasti, sebelum dilelang harus dilihat lagi nilai ekonomisnya. Kita berharap seluruh proses ini bisa berjalan secepat mungkin, sesuai keinginan Pak Gubernur DKI (Basuki Tjahaja Purnama)," tutur Solafide.

Selain proses lelang, dia mengungkapkan pihaknya juga harus menunggu pelimpahan berkas dari Dishubtrans DKI terkait pembongkaran terminal tersebut. Kemudian, membuat perbandingan terhadap harga satuan untuk bangunan terminal.

"Pak Gubernur minta agar dibuatkan perbandingan mengenai harga satuan, sehingga dapat diketahui ongkos pembangunan gedung terminal yang baru terbilang murah atau mahal. Jadi, harganya tidak dibuat berdasarkan perkiraan," ungkap Solafide.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement