Sabtu 30 May 2015 22:20 WIB

YLKI Serukan Setop Merokok pada Hari Tanpa Tembakau

Red: Yudha Manggala P Putra
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).
Foto: Antara
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesa (YLKI) Tulus Abadi menyerukan kepada masyarakat, khususnya para perokok, untuk tidak merokok pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2015.

"Sehari masyarakat Indonesia tidak merokok, akan menghemat Rp 840 miliar," kata Tulus Abadi melalui siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu (30/5).

Tulus juga menyerukan kepada media massa, baik media elektronik, cetak dan online, untuk tidak menayangkan iklan rokok sejak Minggu (31/5) pukul 00.00. Selain itu, YLKI juga mendesak kepala daerah untuk menutup "billboard" dan spanduk iklan rokok di daerahnya.

Selain itu, Tulus juga mendesak agar peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi momentum bagi para retailer untuk tidak menjual rokok pada anak-anak. Menurut survei YLKI, 40 persen retailer masih menjual rokok pada anak-anak meskipun hal itu dilarang.