REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden FIFA terpilih Sepp Blatter menyerang balik tindakan Amerika Serikat dalam penangkapan sembilan pejabat eksekutif FIFA yang diduga terkait kasus korupsi dan pemerasan di tubuh induk sepak bola dunia. Blatter menyebut apa yang dilakukan AS bukanlah sesuatu yang kebetulan.
Ia mempertanyakan penangkapan pejabat teras FIFA yang dilakukan dua hari menjelang kongres FIFA yang dilakukan pada Jumat (29/5). Sedangkan penangkapan pejabat FIFA tersebut terjadi pada Rabu (27/5) di sebuah hotel di Zurich.
''Mengapa mereka (polisi) tidak melakukan ini pada bulan Maret ketika kita memiliki pertemuan yang sama? Pada saat itu, kami memiliki sedikit wartawan,'' kata Blatter seperti dilansir Reuters, Ahad (31/5).
Menurut Blatter, penangkapan dua hari sebelum pemilihan bukan merupakan kebetulan semata. Penangkapan itu terkait dengan skandal suap yang sedang diselidiki oleh AS, Swiss dan lembaga penagak hukum lain, yang membawa FIFA kedalam krisis terburuk sepanjang sejarah dalam 111 tahun.
Dari tujuh pejabat FIFA yang ditangkap di Zurich, salah satunya merupakan wakil presiden FIFA Jeffrey Webb serta mantan wakil presiden FIFA Jack Warner. Karena itu, Blatter menghadapi tugas berat untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi sepakbola tertinggi di dunia tersebut.