REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR RI Adian Napitupulu mengatakan langkah islah akan lebih mulia jika dilakukan oleh partai politik yang sedang mengalami sengketa kepengurusan seperti Golkar dan PPP dibandingkan memaksakan untuk merevisi undang-undang.
"Prinsipnya jangan buruk rupa cermin dibelah, Jangan kamu tidak bagus Undang-Undang harus diubah. Lebih baik ubah diri sendiri, hilangkan kecongkakan dan arogansi untuk duduk bersama. itu lebih mulia dibandingkan memanipulasi rakyat untuk merevisi UU demi kepentingan beberapa orang," kata Adian, Sabtu (30/5).
Hal tersebut dikatakan oleh Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu setelah acara diskusi bertajuk 'Menghitung Problematika Pilkada Serentak' yang dilangsungkan di Restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat.
Adian menegaskan sikap partainya terkait usulan Komisi II tersebut adalah menolak untuk melakukan revisi tersebut karena menilai masyarakat juga tidak menginginkan revisi tersebut terjadi.
"Kita akan berjuang sebisa-bisanya, sehebat-hebatnya dan seterhormat-terhormatnya untuk menggagalkan rencana revisi ini," ujarnya.