Ahad 31 May 2015 13:52 WIB

Dalam Lima Bulan, Kepolisian AS Tembak 385 Warganya

Rep: c23/ Red: Angga Indrawan
 Polisi berjaga di luar Curtis Culwell Center, tempat kontes kartun Nabi Muhammad dihelat Ahad (3/5) waktu AS. Kontes tersebut dihentikan setelah penembakan terjadi luar arena kontes di Dallas, Texas.
Foto: AP
Polisi berjaga di luar Curtis Culwell Center, tempat kontes kartun Nabi Muhammad dihelat Ahad (3/5) waktu AS. Kontes tersebut dihentikan setelah penembakan terjadi luar arena kontes di Dallas, Texas.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Berdasarkan sebuah laporan, Kepolisian Amerika Serikat (AS) telah menembak 385 orang selama lima bulan terakhir pada tahun ini.  Laporan ini didasarkan pada kompilasi data pada setiap penembakan fatal oleh polisi AS.

Tingkat kematian itu dua kali lebih besar dalam satu dekade terakhir. Hal ini yang sedang didalami juga oleh Police Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi memperbaiki penegakan hukum di sana. 

"Kami tidak pernah akan mengurangi jumlah penembakan polisi jika kita tidak mulai secara akurat melacak informasi (penembakan) ini," jelas Presiden Police Foundation Jim Bueerman, seperti dilaporkan Reuters, Ahad (31/5).

Data penembakan tersebut juga telah menjadi perdebatan nasional. Hal ini karena penggunaan kekuatan polisi merepresentasikan kebrutalan, terutama pada kelompok minoritas di AS.

Federal Bureau of Investigation (FBI) mencatat, selama satu dekade terakhir, telah terjadi empat ratus penembakan fatal yang dilakukan oleh kepolisian AS. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement