Nyadran, Silaturahim dan Doa Syukur Jelang Ramadhan (2-habis)

Red: Indah Wulandari

Senin 08 Jun 2015 06:00 WIB

Nyadran di daerah Kandangan Foto: antaranews Nyadran di daerah Kandangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi Nyadran warga Jawa Tengah menyambut Ramadhan mengandung hikmah penting tentang mempersiapkan amal sholeh sebagai bekal di akhirat.

Nyadran juga berfungsi tuzakkirul akhirah atau tuzakirul maut. Yaitu, mengingat mati atau ingat akhirat,” terang cendekiawan Nahdlatul Ulama Umaruddin Masdar, akhir pekan lalu.

Dalam hadist Bukhori Muslim, ujar Umaruddin, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam harus mengingat segala kebaikan orang yang telah meninggal. Serta tidak mengungkit keburukannya (uzkuru mahasina mautakum).

Dengan mengingat kebaikan dan perjuangan mereka, diharapkan akan menjadi motivasi, spirit, dan inspirasi bagi yang masih hidup agar bisa berbuat yang lebih baik. Atau, minimal meneruskan perjuangan mereka.