REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri berdampak negatif pada sejumlah sektor usaha seperti industri tekstil, alas kaki, perusahaan pertambangan, dan jasa minyak dan gas. Perusahaan semen serta otomotif juga terpaksa harus merumahkan para karyawannya.
Pengamat Ekonomi Ikhsan Mojo mengatakan ada tiga hal yang perlu dilakukan terkait hal ini. "Yang pertama, perlu adanya percepatan belanja kapital dari pemerintah. Belanja modal pemerintah harus dipercepat," ujar Ikhsan, Ahad (31/5).
Hal ini, ia katakan, dapat mendorong daya beli masyarakat. Ia menambahkan, melambatnya pertumbuhan ekonomi didasarkan dari daya beli masyarakat yang tertekan.
Hal kedua, lanjutnya, kalau misalmya nomenklatur anggaran ada kesusahan di sektor itu. Dia menyarankan pemerintah untuk melakukan APBNP kedua 2015 jika memang perlu.
"Fiskal belanjanya dialokasikan kepada belanja-belanja yang cepat," lanjutnya.
Terakhir, Ikhsan mengatakan pemerintah harus mengumumkan serangkaian proses kebijakan di sektor industri yg bs memungkinkan para pelaku usaha bisa tetap bertahan.
"Alasan pemerintah kan susah, segala macamnya. Makanya perlu dilakukan belanja cepat," sambungnya.