REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA secara resmi telah menurunkan sanksi buat Indonesia. PSSI dianggap telah melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 27 terkait adanya intervensi dari pihak luar dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia.
Menanggapi sanksi tersebut. Menpora Imam Nahrawi sejenak membuat pantun untuk menggambarkan bagaimana kondisi sepak bola tanah air sesungguhnya. Menpora mengungkit persoalan mafia dan pengaturan skor yang terjadi di sejumlah laga binaan PSSI di tahun terakhir.
"Untuk apa memeras kelapa, kalau tidak banyak santannya. Untuk apa menonton bola, kalau skornya sudah diduga?," tulis Nahrawi melalui akun Twitternya, Ahad (31/5).
Pantun politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu pun menuai berbagai respons dari sejumlah netizen. Bagi pihak yang pro langkah kemenpora, para netizen memberi semangat dan berharap persepak bolaan Indonesia kembali dibangun tanpa mafia.
"@imam_nahrawi lari kanan lari kiri, giring bola sampai ke gawang, ayo kita bangun lagi, PSSI baru di masa mendatang," tulis akun @dutacaraka.
Begitu juga dengan sejumlah pihak yang kontra dan menyayangkan apa yang telah dilakukan Menpora. "Besok Perwakilan Persipuramania ke kantor yah pak, "mudah2an" bsk ada," tulis akun twitter @persipuramania.
Sebelumnya, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya akan segera bersinergi dengan berbagai lembaga terkait untuk menyempurnakan 'blue print' pembenahan sepak bola nasional dalam waktu yang secepatnya.
"Kami bergerak cepat agar diperoleh grand strategi yang lebih komprehensif, transparan, obyektif dan dengan target total prestasi yang signifikan dalam penataan ulang sistem pengelolaan persepak bolaan nasional Indonesia," katanya.