Senin 01 Jun 2015 05:48 WIB

Ini Pantun Menpora Usai PSSI 'Digebuk' Sanksi FIFA

Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA secara resmi telah menurunkan sanksi buat Indonesia. PSSI dianggap telah melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 27 terkait adanya intervensi dari pihak luar dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia. 

Menanggapi sanksi tersebut. Menpora Imam Nahrawi sejenak membuat pantun untuk menggambarkan bagaimana kondisi sepak bola tanah air sesungguhnya. Menpora mengungkit persoalan mafia dan pengaturan skor yang terjadi di sejumlah laga binaan PSSI di tahun terakhir.

"Untuk apa memeras kelapa, kalau tidak banyak santannya. Untuk apa menonton bola, kalau skornya sudah diduga?," tulis Nahrawi melalui akun Twitternya, Ahad (31/5).

Pantun politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu pun menuai berbagai respons dari sejumlah netizen. Bagi pihak yang pro langkah kemenpora, para netizen memberi semangat dan berharap persepak bolaan Indonesia kembali dibangun tanpa mafia.

"@imam_nahrawi lari kanan lari kiri, giring bola sampai ke gawang, ayo kita bangun lagi, PSSI baru di masa mendatang," tulis akun @dutacaraka.

Begitu juga dengan sejumlah pihak yang kontra dan menyayangkan apa yang telah dilakukan Menpora. "Besok Perwakilan Persipuramania ke kantor yah pak, "mudah2an" bsk ada," tulis akun twitter @persipuramania.

Sebelumnya, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya akan segera bersinergi dengan berbagai lembaga terkait untuk menyempurnakan 'blue print' pembenahan sepak bola nasional dalam waktu yang secepatnya.

"Kami bergerak cepat agar diperoleh grand strategi yang lebih komprehensif, transparan, obyektif dan dengan target total prestasi yang signifikan dalam penataan ulang sistem pengelolaan persepak bolaan nasional Indonesia," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement