REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) terus berupaya meningkatkan performa dalam usia 50 tahun. Kalau selama ini Lemhannas hanya bertugas memberikan pendidikan reguler kepada para pejabat usia tua, ke depannya institusi yang didirikan Proklamator Sukarno tersebut akan mendidik kaum muda calon pemimpin bangsa. Kelompok muda yang diincar berusia sekitar 25 hingga 35 tahun.
"Lemhannas dalam beberapa tahun terakhir banyak melakukan perubahan, ke media, parpol, DPR, DPD, dan anggota yang akif di Kadin, Hipmi, dan KNPI, merangkul federasi dari berbagai keyakinan untuk mengikuti pendidikan di Lemhannas," kata Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji, kemarin.
Berbede dengan peserta pendidikan reguler yang diiukit pejabat TNI/Polri dan PNS yang membutuhkan waktu sekitar lima bulan, lanjut Budi, pendidikan yang diikuti kalangan kaum muda tersebut hanya memakan waktu tidak sampai sebulan.
"Mereka lebih singkat pendidikan, tidak sampai lima enam bulan. Lemhannas kerjasama UI, UGM, dan waku dekat dengan Universitas Pertahajam. Ultah ke-50 tahun ini, Lemhannas akan buka laboratoriun ini secara lebih luas agar bisa berinteraksi dengan masyarakat luas," ujar Budi.
Selain itu, pihaknya juga mulai memberikan pendidikan wawasan kebangsaan terhadap calon diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Hal itu baru pertama kali terjadi. "Ini akan bergulir. Lemhannas akan semakin membuka diri kepada sistem suprastruktur, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif."