REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Lonjakan harga wol yang terjadi pada pekan terakhir bulai Mei 2015. Kenaikan ini terjadi bertepatan dengan acara tahunan domba tradisional di Tasmania, yang diberi nama Campbell Town Show.
Salah satu penjual wol, Roberts Alistair Calvert mengatakan tingkat kepercayaan kepada pasar wol saat ini meningkat hingga 70 sen. Nilai ini tertinggi dalam empat tahun terakhir, meskipun volume penjualan masih rendah.
"Peningkatan selama enam minggu terakhir telah disambut dengan baik, tapi mungkin dipertanyakan seberapa lama hal ini bisa bertahan," katanya baru-baru ini.
"Seperti hal lainnya, kami tidak ingin kondisi ini berbalik arah terlalu cepat, karena pasti akan mencapai posisi terendahnya kembali."
Tahun ini. pemenang bulu yang dianggap paling mahal dalam dalam acara tahunan domba ini adalah Frank Chester dari Leake Lake, Tasmania.
Ia mengaku senang bahwa harga wol sedang meningkat, tapi ia berharap hal ini pun bisa dialami oleh para produsen yang membuat wol dengan bahan yang lebih halus.
"Semua orang mencari bulu domba yang berat dan kuat, jadi ini semua pada akhirnya memang akan tergantung oleh permintaan itu sendiri."
Bridgit Walch, salah satu panitia dari acara tersebut telah mengajak para relawan untuk merajut wol untuk kemudian menutupi beberapa pohon yang berada di jalan raya Midlands, Tasmania.
Upayanya ini adalah bagian untuk mempromosikan acara tahunan domba, sekaligus produk wol asal Tasmania.
"Proyek ini menjadi penting bagi masyarakat, dan untuk memberikan sentuhan yang berbeda, tapi juga tetap memfokuskan poada wol."