Senin 01 Jun 2015 15:25 WIB

Tuduhan Korupsi Pejabat FIFA Berawal Amerika Kalah dari Qatar?

Mantan wakil presiden FIFA Jack Warner.
Foto: Reuters
Mantan wakil presiden FIFA Jack Warner.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Mantan wakil presiden FIFA Jack Warner mengecam Amerika Serikat dan menilai bahwa tuduhan korupsi terhadap dirinya terdorong oleh keinginan negara adi daya itu untuk menggelar Piala Dunia.

"Akar semua ini berawal dari kekalahan mereka dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2022," kata Warner, yang merupakan satu dari pejabat FIFA yang didakwa melakukan korupsi oleh pihak berwenang Swiss dan AS. "Mereka kalah dari Qatar, sebuah negara kecil, sebuah negara Muslim... tidak ada negara di dunia ini yang dapat anugerah hak menjadi tuan rumah Piala Dunia," imbuhnya.

Kecaman Warner terhadap AS itu diunggah dalam video di Facebook selama delapan menit. Ia menyebut sebuah artikel dari laman satir the Onion. Dalam video itu ia memperlihatkan judul artikel di the Onion "FIFA dengan bingung mengumumkan Piala Dunia 2015 di Amerika Serikat." Tulisan sindiran itu dipublikasikan pada Rabu lalu oleh the Onion.

Warner (72 tahun), ditahan polisi di Trinidad dan Tobago Rabu lalu, namun tetap menyatakan ia tidak bersalah. Dia dibebaskan dengan jaminan 400 ribu dolar atau sekitar Rp 5,28 miliar.

Warner adalah mantan wakil presiden FIFA dan presiden CONCACAF, badan sepak bola wilayah Amerika Utara, Tengah dan Karibia. Ia juga menjabat ketua Persatuan Sepak Bola Karibia. Dia mempertanyakan mengapa tuduhan itu baru mencuat hanya dua hari sebelum pemilihan ketua FIFA, yang kembali dimenangi Sepp Blatter.

"Jika saya memang begitu buruk, dan FIFA begitu buruk, mengapa ketuanya tidak?" kata Warner menyindir terpilihnya Blatter untuk kelima kalinya. Blatter, yang telah memimpin FIFA sejak 1998, tidak termasuk yang ditangkap. Dua Piala Dunia berikutnya akan berlangsung di Rusia tahun 2018 dan Qatar tahun 2022.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement