Senin 01 Jun 2015 20:02 WIB

Rentang 2012-2014 Populasi Muslim Inggris Bertambah 1 Juta Jiwa

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Muslim Inggris (ilustrasi)
Foto: AP
Muslim Inggris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian terbaru menunjukkan, angka kenaikan jumlah Muslim di Inggris semakin banyak.Sementara orang yang menjadi anggota Gereja Inggris jauh lebih sedikit.

Sungguh angka yang dramatis, melihat berkurangnya 1.7 juta orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari Gereja Inggris antara tahun 2012 sampai 2014. Di sisi lain, survei dari NatCen Social Research Institute melaporkan, Muslim meningkat satu juta lebih.

Menanggapi penurunan jumlah yang signifikan ini, Mantan Uskup Agung Canterbury Lord Carey menganggapnya sebagai hal yang mendesak.

"Angka-angka ini panggilan untuk misi yang mendesak. Saya tidak ragu bahwa Uskup Agung, bersama-sama dengan seluruh pimpinan Gereja Inggris, akan melakukan semua yang mereka bisa untuk membalikkan tren ini," ujarnya, dilansir dari express.co.uk, Senin (1/6).

Survei tahunan NatCen's British Social Attitudes melukiskan gambaran yang menyedihkan bagi para pengikut Kristen.

Dalam survei tahun 1983, 40 persen orang Inggris menganggap diri mereka sebagai Anglikan, berbanding 17 persen pada tahun lalu. Sebaliknya, dari 4,7 persen orang-orang yang menyatakan diri mereka sebagai Muslim, naik 3,2 persen pada tahun 2004.

Dari sekte Kekristenan lain, Katolik mengalami penurunan relatif kecil dari sepuluh persen menjadi delapan persen selama tiga puluh tahun terakhir.

Naomi Jones dari NatCen mengatakan, salah satu alasan penurunan jumlah anggota gereja adalah semakin sedikit orang yang menganggap Kristen sebagai bagian dari identitas Inggris mereka.

Sementara, seorang juru bicara gereja mengelakkan validitas survey. "Angka-angka survei didasarkan pada sampel yang kurang dapat diandalkan dibandingkan Sensus Nasional tahun 2011, yang menunjukkan hampir 60 persen responden mengidentifikasi diri sebagai Kristen," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement