Selasa 02 Jun 2015 06:23 WIB

Soal PRJ Senayan, Ahok: Wagub Main Tanda Tangan Saja

Rep: c11/ Red: Satya Festiani
 Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) dan Ketua Panitia Murdaya Poo meresmikan pembukaan Jakarta Fair 2015 di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/5).(Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) dan Ketua Panitia Murdaya Poo meresmikan pembukaan Jakarta Fair 2015 di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/5).(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat main asal tanda tangan terkait pemberian izin penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Senayan, Jakarta Pusat.

"Ia (Djarot) main tanda tangan saja, semangat kayak waktu dulu kita baru masuk saja. (Ia) pikir mau nolong yang kecil, ia gak tahu yang kecil banyak yang main," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Senin (1/6).

Adanya PRJ di Senayan dimaksudkan Djarot untuk lebih dekat kepada rakyat, sebab tak dikenakan biaya sama seperti PRJ tahun lalu di Monumen Nasional (Monas). Ahok mengatakan PRJ yang digelar pada tahun lalu sebenarnya ada kesalahan, karena banyak oknum yang bermain untuk menyewakan lapak.

Sementara Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI hanya akan meresmikan PRJ yang terletak di Kemayoran, Jakarta. Ia mengatakan PRJ di Kemayoran sudah lebih profesional.

"Jadi lebih baik kita tekan di JIExpo PRJ, kasih lebih banyak ruangan untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang murah. Makanya ia perluas satu hektar, ia lebih profesional," ujar Basuki.

Adapun untuk urusan tiket gratis, Ahok mengatakan pihak PRJ Kemayoran juga sudah mengkordinirnya. "Tiket gratis untuk orang yang sudah tua dan tidak mampu gitu, ia lakukan," kata Ahok.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement