Selasa 02 Jun 2015 10:57 WIB

20 Negara Anti-ISIS Rancang Strategi Perlawanan di Paris

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
 Polisi di Melbourne percaya banyak wanita muda mengalami romantisasi untuk hidup bersama ISIS.
Foto: AFP
Polisi di Melbourne percaya banyak wanita muda mengalami romantisasi untuk hidup bersama ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri dari 20 negara akan bertemu di Paris untuk membahas strategi melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pertemuan digelar setelah ISIS merebut Ramadi di Irak bulan lalu.

Seperti dilansir BBC News Selasa (2/6), Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, para menteri akan membahas solusi politik abadi untuk menyelesaikan krisis terkait ISIS di Irak. Peran baru pasukan Syiah di wilayah dominasi Sunni di Irak, menurut Prancis justru membuat situasi semakin rapuh.

Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi akan hadir dalam pertemuan itu. Namun, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tak akan menghadiri pertemuan karena mengalami kecelakaan sepeda di Swiss.

Selain membahas situasi militer, pertemuan di Paris diperkirakan juga akan membahas hal lain. Seperti mengatasi ancaman terhadap warisan budaya, perlindungan kaum minoritas, dan krisis pengungsi akibat konflik.

ISIS selama ini telah menghancurkan situs kuno di Irak. ISIS dikhawatirkan juga akan menghancurkan kota kuno Palmyra di Suriah. PBB juga selama ini menuduh ISIS dan kelompok bersenjata di Suriah dan Irak menyiksa dan membunuh anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement