Taman Bungkul
Foto dan Teks: Rakhmawaty La’lang
“Kalo ke Surabaya, //mampir aja// ke Taman Bungkul. Tamannya bagus //abis dapet// penghargaan Internasional,” ujar seorang teman ketika tahu Saya akan hendak bertandang ke kota Pahlawan itu.
Bersama seorang kawan sayapun melepas rasa penasaran, melihat secara langsung taman di-rekomendasi-kan teman itu. Waktu belum menujukkan pukul 7 pagi, terlihat seorang pria berlari kecil mengitari sebuah taman. Di depannya terpampang deretan huruf berukuran cukup besar bertuliskan "Taman Bungkul".
Dalam area ruang terbuka hijau seluas 900 meter persegi ini dilengkapi berbagai sarana pendukung. Masyarakat dapat menikmati berbagai fasilitas secara gratis seperti //jogging track//, taman bermain anak, akses internet nirkabel, //amphitheater//, dan arena //skateboard//.
Sebagai ruang publik, Taman Bungkul yang terletak di Jalan Raya Darmo ini tidak pernah sepi dari kegiatan pengujung yang bersifat duniawi maupun ukhrowi. Diakhir pekan biasanya dipadati warga yang mencari alternatif wisata diwilayah perkotaan.
Pada hari lainnya pada saat-saat tertentu , banyak peziarah baik dari Kota Surabaya dan berbagai daerah lain berziarah di Makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul yang terletak disisi belakang taman.
Dia merupakan salah satu sosok ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar Raden Rahmad atau Sunan Ampel dia salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama islam di wilayah Surabaya dan sekitarnya. dari namanya inilah sebagai Asal muasal nama taman bungkul.
Tak heran, meski dengan nampakan layaknya taman perkotaan, kondisi Taman Bungkul yang berhasil memadukan pelestarian budaya dan kebutuhan taman kota masa kini menjadikan Taman Bungkul memperoleh penghargaan tingkat internasional The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013. Ed: Yogi ardhi