REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin puncak gerilyawan komunis Filipina ditangkap dalam pukulan atas pemberontakan puluhan tahun Maois itu setelah pendahulunya tertangkap pada tahun lalu, kata pejabat pada Selasa.
Adelberto Silva dianggap pemimpin "peringkat tertinggi" Partai Komunis Filipina (CPP) dan sayang bersenjatanya, Tentara Rakyat Baru (NPA), kata pernyataan militer.
"Secara keseluruhan, ia adalah perancang gerakan pemberontak di seluruh negeri. Ia menyelenggarakan kegiatan pemberontak," kata juru bicara tentara Brigadir Jenderal Joselito Kakilala kepada AFP.
"Penangkapan itu akan berdampak besar. Itu akan mengganggu kegiatan dan arah strategis mereka," tambah Kakilala.
"Pasukan keamanan Filipina pada Maret tahun lalu menangkap ketua CPP Benito Tiamzon dan istrinya, Wilma Tiamzon, sekretaris jenderal partai itu.
Sesudah gerakan bersenjata, yang menewaskan ribuan orang di seluruh negara itu, Kakilala menyatakan NPA kini memiliki kurang dari 4.000 petempur.
Kakilala menyatakan "si rendah hati" Silva, yang umur dan latar belakangnya tidak diungkapkan atau dikenal, mengambil alih kepemimpinan CPP-NPA setelah Tiamzons ditangkap.
Polisi menyatakan Silva ditangkap di persembunyiannya di kota Bacoor di pinggiran selatan Manila pada Senin malam bersama pria lain dan seorang wanita.
Ia tinggal di rumah itu satu tahun dan berperan sebagai pengusaha, kata laporan polisi.
Polisi menyatakan menyita perangkat elektronika, granat, dan dokumen di persembunyian itu.
Silva akan diadili atas pembunuhan 15 orang, yang jasadnya ditemukan di kuburan massal di pulau Leyte, Filipina tengah, pada 1985, kata tentara.