Rabu 03 Jun 2015 11:16 WIB

UIN Jakarta Gelar Festival Islam Cinta

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
UIN Jakarta
Foto: Courtesy of pb-uinjkt.org
UIN Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam yang penuh cinta kini lebih sering dicitrakan negatif. Suara damai jarang disuarakan, sementara deru bedil nyaring terdengar.

Nada-nada cinta inilah yang disuarakan sejumlah tokoh Muslim dalam Festival Islam Cinta yang digelar Rabu (3/6) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 

“Cinta adalah gerakan terbesar yang tidak bisa dihadang oleh apapun,” ujar cendekiawan Muslim, Haidar Bagir, sekaligus Penggerak Gerakan Islam Cinta dalam Festival Islam Cinta, Rabu (3/6). 

Menurut Haidar, melalui gerakan ini, ia ingin melakukan semacam pergeseran paradigma. Citra Islam yang keras menjadi Islam yang lemah lembut, inklusif, dan rahmatan lil ‘alamin. 

Para fenomenolog membagi agama menjadi dua, yaitu law oriented religion dan love oriented religion. Para pengamat Barat seringkali mudah memasukkan Islam ke dalam kelompok law oriented religion. Padahal, ujar Haidar, kalau kita lihat dengan paradigma yang benar, Islam itu berorientasi pada cinta kasih. 

Dalam pandangan Haidar, Islam dilihat sebagai law oriented atau love oriented itu tergantung paradigma atau jendela yang digunakan untuk melihat.

“Perang pun dalam ajaran Islam adalah manifestasi cinta. Manifestasi cinta untuk menyelamatkan kemanusiaan agar tidak dipegang oleh orang-orang yang salah,” ujar Haidar Bagir. 

Ia berharap, agenda ini dapat menyebarkan pesan-pesan damai dan mengajak generasi muda untuk menjadi agen-agen Islam cinta.

Acara Festival Islam Cinta ini digelar Gerakan Islam Cinta dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Syariah dan Muamalat dalam rangka Milad UIN Syarif Hidayatullah ke-58 sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan. 

Festival ini menampilkan talkshow dan pentas budaya, yang dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional, seperti Mahfudz MD, Komaruddin Hidayat, Anies Baswedan, Putut Widjanarko, Alwi Shihab, Zaskia Adya Mecca, dan lain-lain. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement