Rabu 03 Jun 2015 18:27 WIB

'Banyak Pengusaha Pura-Pura Pailit dan Tutup'

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
phk (ilustrasi)
Foto: cbc.ca
phk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Rakyat Pekerja Anwar Ma'ruf menyebut aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) bukan semata karena perlambatan ekonomi. Tapi  juga karena strategi bisnis dari para pengusaha.

Anwar mengungkapkan aksi PHK marak terjadi karena ada banyak perusahaan merelokasi usahanya ke daerah lain yang memiliki upah minimum lebih rendah. Kebanyakan dilakukan perusahaan padat karya.

"Banyak yang pura-pura pailit dan tutup, tapi kemudian mereka buka perusahaannya di daerah lain," kata Anwar kepada Republika, Rabu (3/6).

Dia mengatakan relokasi usaha itu seperti yang dilakukan pelaku industri di Kabupaten Bandung. Mereka merelokasi usahanya ke Kabupaten Majalengka yang memiliki upah minimum kota/kabupaten lebih rendah.

"Jadi sebenarnya perlambatan ekonomi bukan alasan utama," ujar dia.

Relokasi usaha juga dilakukan bukan karena mencari upah minimum lebih rendah. Anwar mendapat laporan bahwa ada beberapa perusahaan yang sengaja tutup dan pindah agar tidak mengangkat karyawan kontraknya menjadi karyawan tetap.

Ini dilakukan untuk menekan pengeluaran. Sebab, perusahaan harus membayar hak karyawan tetap lebih besar. Mulai dari kenaikan gaji, tunjangan, hingga pesangon apabila nanti kena PHK.

"Mereka maunya agar memperkerjakan karyawan dengan status kontrak ataupun outsourcing. Ini strategi bisnis yang  tidak manusiawi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement