REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah meminta agar pucuk kepemimpinan partai tersebut segera islah. Tuntutan tersebut untuk menjawab keresahan calon kepala daerah yang hendak dicalonkan PPP dalam Pilkada 2015.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumatera Barat (Sumbar) Yulfadri Nurdin mengatakan, perdamaian di internal partai harus tuntas sebelum pendaftaraan calon kepala daerah dimulai pada 26 Juli mendatang.
"Dengarkanlah kami kader-kader (PPP) di daerah-daerah ini. Menjerit kami minta agar bapak-bapak kami di atas sana (kepemimpinan puncak) berdamai," kata dia, saat dihubungi, Rabu (3/6).
Dikatakan olehnya, konsolidasi antar kader di daerah sebenarnya sudah menyepakati beberapa hal terkait konflik kepemimpinan PPP. Hasilnya, kata dia pertama memastikan akan mengikuti kepengurusan PPP yang sah menurut keputusan pengadilan.
Beberapa kader PPP diungkapkan Yulfadri menyatakan akan maju sebagai calon. Tapi, ungkap dia, kondisi internal partainya menjadikan rencana politik tersebut menjadi tidak menentu.
"Sudah ada yang menghendaki koalisi. Tapi, kami (DPW) belum mampu memberi jawaban," ujar dia.
Karena itu, Yulfdri berharap agar kepemimpinan nasional PPP memikirkan nasib politik kader-kadernya di akar rumput.
"Terakhir kan yang dari (mukhtamar) Surabaya minta islah. Kami mendukung itu. Ayolah islah," harap dia.
Namun dia pun mengkritik usaha berdamai dari Romi yang mensyaratkan islah tanpa perlu membicarakan posisi ketua umum dan sekertaris jenderal.