REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dipastikan bakal melakukan impor cabai dan bawang merah dalam waktu dekat.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, impor harus dilakukan karena produksi dua komoditas tersebut tak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Sehingga, harganya saat ini mengalami kenaikan.
"Pemerintah siap melakukan impor untuk mengendalikan naiknya harga cabai dan bawang," katanya saat memberikan konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (3/6).
Menurut Rachmat, ada sejumlah daerah yang saat ini tengah panen cabai dan bawang merah. Namun, hasil panen tersebut diyakini tetap tidak bisa memenuhi total kebutuhan pasar di Indonesia.
Rachmat sendiri hingga kini belum berani menyebut berapa jumlah impor cabai dan bawang merah yang akan dilakukan pemerintah.
Sebab, dia mengaku harus terlebih dahulu menghitung berapa produksi yang akan dicapai dan total kebutuhan seluruh pasar di Indonesia. Setelah mengetahui jumlahnya, barulah impor akan dilakukan.
"Dalam waktu dekat," kata Rachmat saat ditanya soal kapan impor akan dilakukan.
Jika dilihat secara keseluruhan untuk jangka waktu satu tahun, sambung dia, stok cabai dan bawang merah seharusnya cukup. Namun, kebutuhan dua komoditas tersebut selama bulan puasa memungkinkan terjadinya short supply.
Oleh karenanya, kata Rachmat, pemerintah mau tak mau harus melakukan impor demi menjaga harga tetap terjangkau oleh masyarakat. "Jangan sampai harga cabai seperti tahun lalu Rp 130 ribu per kilo," katanya.