REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Juru bicara pihak keluarga Presiden Joko Widodo, Anggit Noegroho mengatakan, pernikahan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda di Gedung Graha Saba Buana Solo pada Rabu (11/6) tidak melibatkan negara.
"Pernikahan Gibran-Selvi tidak ada keterlibatan negara (Istana)," kata Anggit Noegroho di Solo, Rabu (3/6).
Bahkan, Anggit Noegroho menegaskan, sama sekali tidak ada keterlibatan pejabat negara dalam kepanitiaan pernikahan Gibran-Selvi, baik dari Sekretariat Negara Republik Indonesia, Sekretariat Kabinet maupun Kantor Staf Kepresidenan
Menurut Anggit Noegroho, memang ada beberapa kali pertemuan pihak Istana dengan otoritas wilayah, seperti Komandan Korem, Kapolresta dan Wali Kota Surakarta dan otoritas bandara setempat.
Namun, kata dia, hal tersebut dalam konteks membantu otoritas wilayah prosedur pengamanan dan protokoler untuk tamu-tamu VIP hingga VVIP yang akan hadir pada acara pernikahan Gibran-Selvi.
Dia menjelaskan, Presiden Jokowi juga telah mengingatkan untuk tidak melibatkan satupun pejabat negara dalam kepanitiaan pernikahan Gibran-Selvi. Apalagi pada acara ini, pihak yang mempunyai hajatan adalah keluarga Selvi.
Selain itu, kedua calon mempelai juga telah menunjuk wedding organizer untuk mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahannya.
Quirinto, selaku koordinator media center pernikahan Gibran-Selvi mengatakan, sebagian undangan sudah didistribusikan."Saya sudah dapat informasi dari panitia, undangan sudah didistribusikan sejak Senin (1/6) hingga sekarang. Kami berharap undangan paling lambat Sabtu (6/6) sudah didistribusikan seluruhnya," kata Quirinto.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo salah satu panitia pernikahan Griban-Selvi, menegaskan, pernikahan putra sulung Jokowi tersebut tidak menggunakan anggaran dana dari Pemerintah. "Kami tegaskan seperti penyediaan ratusan baju lurik bagi sopir becak yang akan mengantar tamu, juga bukan dari pemerintah, melainkan dari dana pribadi," kata Rudyatmo.
Menurut Rudyatmo, pernikahan Gibran-Selvi selain mengundang masyarakat Kota Solo dan pejabat negara, juga para relawan Jokowi-JK. Rudyatmo berharap kehadiran para relawan tersebut tidak mendirikan tenda-tenda di kawasan Kota Solo. Kedatangan relawan itu juga tidak difasilitasi oleh pemerintah.