REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Produksi minyak Iran bisa terangkat satu juta barel per hari (bph) dalam waktu setengah tahun sejak sanksi-sanksi Barat dicabut.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan hal itu, Rabu (3/6), sebelum penyelesaian kesepakatan nuklir bersejarah Iran dengan kekuatan dunia pada 30 Juni.
"Kami percaya segera, atau setelah satu bulan pencabutan sanksi (kami akan mencapai) setengah juta (tambahan) barel per hari, dan setelah enam-tujuh bulan kami akan mencapai satu juta barel. Iran, karena sanksi dan keterbatasan, telah mengurangi produksi dan ekspor minyaknya," katanya.
Iran saat ini mengekspor 1,3 juta barel per hari, dibandingkan 2,2 juta barel per hari sebelum sanksi diberlakukan sekitar satu dekade yang lalu. Pada April, Iran dan enam kekuatan dunia menyetujui garis besar kesepakatan bersejarah.
Namun demikian, sanksi tidak akan berkurang dengan segera. Mereka hanya akan mencabutnya setelah pengawas atom PBB memverifikasi Iran telah menurunkan secara dramatis program nuklirnya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada April ia mengharapkan ini akan memakan waktu antara enam bulan hingga satu tahun. Kesepakatan ini bertujuan untuk membuat Iran hampir tidak mungkin untuk mengembangkan senjata nuklirnya.