REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Staf FIFA memberikan 'standing ovation' kepada Sepp Blatter yang telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden federasi asosiasi sepak bola dunia tersebut.
Sekitar 400 staf di markas besar FIFA memberi tepuk tangan sebagai bentuk penghormatan kepada pria berusia 79 tahun itu setelah Blatter resmi mengumumkan mundur dari jabatannya.
"Itu adalah standing ovation yang lama yang berlangsung beberapa menit dan Blatter sangat tersentuh," kata juru bicara FIFA kepada
Bagaimanapun, pada Rabu malam awan gelap kembali menyelimuti ketika muncul testimoni dari mantan petinggi sepak bola Amerika Utara Chuck Blazer, yang mengungkapkan bahwa kampanye-kampanye untuk Piala Dunia 1998 dan 2010, di mana dirinya dan sejumlah eksekutif FIFA lain menerima suap.
Testimoni Blazer merupakan dasar kunci pada penyelidikan AS terhadap FIFA, di mana dokumen pengadilan federal menyebutnya sebagai "Pemerasan yang Mempengaruhi Organisasi yang Korup."
Blatter, yang menguasai FIFA selama 17 tahun, memenangi masa jabatan kelima pada pemilihan yang berlangsung pada Jumat. Namun berbagai kritik atas rezimnya dan pengungkapan masalah-masalah korupsi yang baru menyudutkannya.
"Ketika saya memiliki mandat dari anggota FIFA, saya tidak merasa mendapat mandat dari seluruh dunia sepak bola -- para penggemar, para pemain, klub-klub, orang-orang yang hidup, bernafaskan, dan mencintai sepak bola," ucapnya pada konferensi pers.