REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Mantan anggota Komite Eksekutif FIFA Chuck Blazer mengaku menerima uang suap terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia tahun 1998 dan 2010.
Jaksa pada Pengadilan Tinggi di New York, Amerika Serikat, mengungkapkan, Blazer diduga menerima antara lain uang sebanyak 750 ribu dolar AS untuk memuluskan Afrika Selatan sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2010. Terkait terpilihnya Prancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 1998, Blazer juga disebut terbukti telah menerima sogokan.
Dilansir The New York Times, Blazer mengakui semua tuduhan. Meskipun dalam kondisi fisik yang sakit, Blazer bersedia kooperatif untuk dimintai kesaksiannya di muka Pengadilan Tinggi New York. Dalam dokumen yang ditunjukkan pada Rabu (3/6), Blazer diketahui mengidap penyakit kanker, diabetes tipe 2, dan sakit arteri koroner. Saat dihadirkan pada Senin (1/6) lalu di persidangan, Blazer masuk dengan memakai kursi roda.
“Antara lain, saya mengakui, bersama-sama dengan pejabat yang lain, sekitar tahun 1992 telah menerima uang suap terkait seleksi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1998,” kata Blazer kepada Hakim Raymond J Dearie, seperti dikutip The New York Times, Kamis (4/6).
“Saya dan sejumlah pejabat Komite Eksekutif FIFA telah menerima suap terkait pemilihan Afrika Selatan sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2010,” tambah Blazer.
Blazer terancam hukuman kurungan 20 tahun penjara. Keterangan dari Blazer di persidangan diduga akan mengarah ke banyak nama pada elite pimpinan FIFA.