Kamis 04 Jun 2015 09:05 WIB

Masyarakat Pesisir Jadi Target Program Keluarga Sejahtera

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan bantuan untuk program keluarga sejahtera, yaitu grup pesisir yang di dalamnya ada nelayan, buruh pelabuhan, petani, serta kalangan pondok pesantren (ponpes).

"Untuk menyasar target dengan tepat, validasi dan verifikasi terus dilakukan. Sudah ada 27 kabupaten yang final, salah satunya Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan," kata Khofifah, Kamis (4/6).

Penetapan grup nelayan sebagai penerima program cukup beralasan. Nelayan sebagai tulang punggung keluarga bisa meninggalkan rumahnya lima sampai enam bulan.

"Jika, istri tidak punya penghasilan tambahan maka membutuhkan dukungan  dan perlindungan sosial. Makanya keluarga nelayan menjadi sasaran dalam program ini."

Intervensi program dan perlindungan sosial untuk keluarga nelayan, terang Khofifah, harus dilakukan agar mereka terus melangsungkan kehidupan mereka.

Kemensos meminta kepala daerah dan mendorong kepala desa untuk melakukan kembali penyisiran warga yang belum terdata yang berhak menerima program bantuan dari pemerintah.

“Untuk data yang sudah masuk dan selesai divalidasi dan diverifikasi segera dicetak dan didistribusikan kepada warga yang berhak menerima program bantuan, terutama Kartu Indonesia Pintar (KIP), ” katanya.

Khusus bagi santri dan santriwati yang tidak mampu di pesantren berhak mendapatkan KIP dengan umur enam sampai 21 tahun. Bagi yang di atas 21 tahun berhak mendapatkan bantuan berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Juni, terang Khofifah, pekan ketiga KIP sudah cair dan anak-anak pada tahun ajaran baru sudah siap dengan peralatan sekolah baru yang didukung dari KIP. Besaran KIP per tahun, bagi siswa SMA Rp 1 juta, SMP/Tsanawiyah Rp 750 ribu, serta SD/Madrasah Ibtidaiyah Rp 450 ribu.

 “Tidak hanya KIP bagi siswa sekolah, para penyandang disabilitas juga bisa mendapat bantuan. Untuk validasi dan verifikasi data ditargetkan beres 100 persen pada September dan anggaran 2015 terserap semuanya, ” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement