REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Proteksi Tanaman, Aunu Rauf menyatakan kemungkinan kumbang tomcat bisa ada di permukiman padat penduduk bisa saja terjadi. Ia menambahkan, apalagi jika ada faktor yang memancing kumbang tersebut untuk berpindah ekosistem atau lingkungan.
"Tomcat datang ke pemukiman warga karena tertarik cahaya lampu," kata Aunu kepada ROL (4/6). Menurutnya, tak hanya karena itu saja tomcat bisa memencar keluar dari habitatnya, tapi bisa karena beberapa hal.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kumbang tomcat yang memiliki nama latin Paederus Fuscipes tersebut bisa keluar dari habitatnya juga karena ada gangguan. Salah satunya menurut Aunu karena pemanenan sawah yang menyebabkan tomcat mencari tempat baru.
Selain karena habitat, masih menurut Aunu, sumber makanan juga menjadi salah satu faktor berpindahnya tomcat. "Biasanya serangga yang menjadi mangsanya berkurang, sehingga tomcat memencar ke tempat lain untuk mencari makanan," ungkapnya.
Terkait dengan hal tersebut, dalam proses tersebutlah menurut Aunu sinar lampu di permukiman warga memengaruhi. "Nah pada saat memencar ini, kumbang tomcat akan bergerak menuju datangnya sumber cahaya di permukiman penduduk," tutur Aunu.
Memasuki musim kemarau, kata dia, juga bisa memberikan kesempatan bagi tomcat untuk berpindah habitat. "Di mana curah hujan mulai berkurang memberi keleluasaan pada kumbang tomcat untuk terbang memencar tanpa gangguan fisik dari hujan," jelasnya.