Kamis 04 Jun 2015 19:38 WIB
Kopassus vs TNI AU

Kopassus Vs TNI AU, Wapres: TNI Jangan ke Kafe

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
 Wapres Jusuf Kalla menembak dengan senapan serbu HK MP7 ketika mengunjungi Makas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Tanah Abang, Jakarta, Jumat (29/5).
Foto: Antara/Saptono
Wapres Jusuf Kalla menembak dengan senapan serbu HK MP7 ketika mengunjungi Makas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Tanah Abang, Jakarta, Jumat (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit Grup II Kopassus Kandang Menjangan dilaporkan telah mengeroyok anggota Mabes TNI AU di sebuah kafe di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam pengeroyokan itu, anggota TNI AU Serma Zulkifli tewas. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun angkat bicara terkait insiden pengeroyokan tersebut.

Menurutnya, insiden pengeroyokan prajurit TNI sebagian besar terjadi di kafe atau bar. Karenanya, ia pun meminta agar para prajurit tak lagi menggunakan waktu senggangnya untuk pergi ke tempat hiburan seperti kafe atau bar.

"Ya sejak dulu itu kan pertama disiplin lah dan selalu insidennya terjadi di kafe. Jangan lah, tentara harus disiplin lah, ada waktunya hiburan, hiburan yang..tak usah pergi hiburan yang bar-bar gitu kan. Apalagi prajurit," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (4/6).

JK mengatakan, para prajurit TNI pun dapat mengisi waktu liburnya ke tempat hiburan yang lebih baik. Sehingga, perkelahian di tempat hiburan seperti kafe tak lagi terjadi.

"Ya hiburan penting, tapi artinya hiburan rekreasi yang baik lah, jangan berkelahi di situlah," sambung dia.

Sebelumnya, dilaporkan terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh prajurit Grup II Kopassus Kandang Menjangan terhadap anggota Mabes TNI AU di sebuah kafe di Sukoharjo, Jawa Tengah. Akibatnya, tiga anggota TNI AU yang dikeroyok 25 anggota korps baret merah tersebut harus dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, Serma Zulkifli dinyatakan meninggal dunia, Selasa (2/6).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement