REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS - Militer Venezuela menyerbu markas pusat Federasi Sepak Bola Venezuela (FVF) pada Rabu (3/6) sebagai bagian dari investigasi kasus korupsi mantan ketuanya, Rafael Esquivel di Swiss.
Esquivel ditangkap pekan lalu di Zurich bersama enam pejabat tinggi FIFA lainnya terkait penerimaan uang suap sebesar jutaan dolar. Seperti dilansir dari Guardian, pejabat kejaksaan Venezuela menyebut penyerbuan kantor FVF itu merupakan respons atas tindakan pelanggaran yang dilakukan Esquivel.
"(Penyelidikan) sebagai bagian dari investigasi terhadap dugaan penyimpangan Esquivel," tulis kantor kejaksaan dalam pernyataannya.
Selain itu, kejaksaan tinggi Venezuela telah meminta pembekuan akun bank dan aset milik Esquivel. Tapi pengacara Esquivel telah meminta pelepasan kliennya atas dasar kesehatan.
Esquivel dikabarkan sempat mengalami gagal ginjal yang memaksanya tidak beraktivitas sejak tahun lalu. Media Venezuela melaporkan bahwa sidang di Swiss meminta tiga hingga empat juga dolar untuk jaminan pembebasan.
Sayangnya belum ada detail lebih jauh terkat kasus ini dari FVF. Esquivel sudah menjalankan FVF sejak 1988 dan kini sudah berusia 68 tahun. Kini, ia menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat guna menunggu proses lebih jauh kasus hukumnya.