REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aksi pemadaman aliran listrik tanpa berjadwal masih terjadi di sejumlah wilayah kota Bandar Lampung, Kamis (4/6). Warga menyesalkan pihak PT PLN Distribusi Lampung yang belum maksimal bekerja secara profesional menangani krisis listrik di daerah ini.
Pemadaman listrik dalam sehari pada Kamis ini, sudah terjadi dua sampai tiga kali. Warga tidak dapat beraktivitas dan bekerja, karena mengandalkan strum listrik milik BUMN ini. Aktivitas usaha warga pun terhenti, karena alatnya tidak berfungsi tatkala mati lampu.
"Sehari ini sudah dua kali mati lampu, tadi siang, dan sekarang malam hari. Apa kerja PLN bisanya hanya mematikan lampu," kata Heri, warga Tanjungkarang Barat mengeluhkan kinerja PLN yang buruk, Kamis (4/6).
Sejumlah pengusaha foto copy, rumah makan, perkantoran, dan usaha perbengkelan terpaksa terhenti, menunggu lampu listrik menyala. Pemadaman listrik tanpa pemberitahuan ini merugikan konsumen terutama kalangan dunia usaha.
Manajer Humas dan Hukum PT PLN Distribusi Lampung, I Ketut Darpa, saat dikonfirmasi Republika, mengatakan pemadaman yang tidak berjadwal dikarenakan kerusakan mendadak pada jaringan transmisi di Bukit Kemuning (Lampung) dan Baturaja (Sumatera Selatan).
"Ada dua pemadaman bergilir yakni pemeliharaan pembangkit, dan pemadaman mendadak karena kerusakan dan faktor alam," kata Ketut Darpa.
Pihaknya, tetap bekerja penuh untuk memulihkan kerusakan sampai normal kembali, bila ada kerusakan karena faktor alam. Petugas PLN, kata dia, turun ke lokasi sampai kondisi jaringan listrik pulih lagi.