REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berencana mengawal realisasi seratus proyek investasi yang saat ini tengah memasuki tahap konstruksi dengan total investasi senilai Rp 219,66 Triliun.
Keseratus proyek tersebut terdiri dari 64 proyek investasi sektor industri, dengan nilai total investasi sebesar Rp 145,53 Triliun, 14 proyek pembangkit tenaga listrik dengan nilai total investasi sebesar Rp 44,08 Triliun, enam proyek sektor perkebunan dengan nilai investasi sebesar Rp 13,50 Triliun, 11 proyek sektor pariwisata dengan nilai investasi senilai Rp 3,51 Triliun, 3 proyek transportasi dengan nilai investasi Rp 6,56 Triliun dan masing-masing satu proyek peternakan senilai Rp 310,41 Miliar serta jasa pertambangan dengan nilai investasi sebesar Rp 6,15 Triliun.
"Proyek investasi ini diproyeksikan dapat menyerap 300 ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung," kata Kepala BKPM Franky Sibarani sebagaimana disebut dalam rilis pada Kamis (4/6). Pengawalan diarahkan agar berdampak pada perekonomian yang terus tumbuh dan bergerak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, investasi menjadi sektor penopang pertumbuhan ekonomi di mana kontribusi terhadap PDB naik dari 1,34 persen pada 2014 menjadi 1,40 persen pada kuartal satu 2015. Menurutnya, investasi juga berperan penting dalam mendorong pergerakan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja. Catatan BPS, terdapat kenaikan pengangguran sebesar 300 ribu orang per Februari 2015. Meskipun, pada kuartal satu 2015 BKPM mencatat ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 315 ribu orang dari Rp 124,6 Triliun realisasi investasi periode tersebut.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menambahkan, keseratus proyek berlokasi di Jawa sebanyak 70 proyek dan 30 lainnya ada di luar Jawa. Adapun lima besar provinsi lokasi proyek adalah Jawa Barat sebanyak 15 proyek senilai Rp 19,2 Triliun, Banten 10 proyek senilai Rp 11,2 Triliun, Jawa Timur sembilan proyek dengan nilai Rp 9,3 Triliun, Sulawesi Tengah tiga proyek dengan nilai investasi Rp 8,6 Triliun dan Bali lima proyek dengan nilai investasi Rp 5,7 Triliun.
"Khusus untuk sektor pembangkit listrik, 14 proyek pembangkit yang akan dikawal oleh BKPM memiliki total kapasitas 2.295 MW atau 6,56 persen dari target pemerintah membangun pembangkit listrik 35 ribu MW selama periode 2015-2019," tuturnya. Azhar berkomitmen, BKPM akan memastikan realisasi 100 proyek tersebut tidak mengalami hambatan dan dapat terealisasi seluruhnya.