Jumat 05 Jun 2015 02:59 WIB

Azwar, Tersangka JIS Bukan Mati Bunuh Diri?

Rep: C23/ Red: Ilham
TKP JIS (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
TKP JIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya mengungkapkan, kecil kemungkinan tersangka kasus kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), Azwar bunuh diri. Sebab, ada bekas kekerasan di tubuh Azwar yang tidak masuk akal jika yang dia bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai.

"Pengalaman saya 15 tahun bergulat di dunia penelitian kriminal, terpaksa harus saya simpulkan Azwar bukanlah bunuh diri,"  tegas Mustofa.

Dugaan Azwar mati ditangan polisi juga lahir dari laporan keluarga para terpidana. Sekarang Propam Polda Metro Jaya dan Mabes Polri kembali mengusut kematian itu dengan menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, tempat para terpidana JIS ditahan, kemarin. Propam akan menginvestigasi kebenaran laporan tersebut.

Sebelumnya, Azwar diklaim tewas di toilet kantor polisi karena meminum cairan pembersih toilet. Namun, keluarga Azwar melihat banyak luka lebam dan bengkak pada jenazahnya.

Pengacara terpidana kasus JIS, Saut Irianto Rajagukguk mengatakan, kepolisian harus mengungkap tuntas dugaan penyiksaan tersebut. "Jenazah Azwar perlu diautopsi.  Selama ini, polisi selalu menolak untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Azwar.  Dengan autopsi, fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi di balik kematiannya akan bisa terungkap  jelas,” tuturnya.

Sejumlah pihak juga menduga ada tindak kekerasan dalam proses penyidikan kasus ini. Komisioner Kompolnas, Andrianus Meliala mengatakan, investigasi perlu dilakukan untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang. Ia juga meminta, jika memang perlu, makam almarhum Azwar harus digali untuk membuktikan penyiksaan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement