Jumat 05 Jun 2015 07:07 WIB

Aksi Jual Obligasi Dunia Berdampak pada Asia

Rep: C91/ Red: Ilham
Regulasi finansial yang baru diharapkan akan menggairahkan kembali ekonomi AS.
Foto: ap photo/voa
Regulasi finansial yang baru diharapkan akan menggairahkan kembali ekonomi AS.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Aksi jual pada pasar obligasi dunia berdampak pada surat utang pemerintah di beberapa negara Asia. Hal ini karena, harga imbal hasil di beberapa negara melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun di Singapura mencapai titik tertinggi dalam dua tahun terakhir. Sedangkan di Australia, tercatat imbal hasil tertingginya pada 2015. Kemudian di Thailand mengalami lonjakan 0,1 persen.

Aksi jual ini dipicu pergerakan tajam imbal hasil obligasi Jerman, yang didorong berbagai faktor. Salah satunya adalah kemungkinan pertumbuhan Eropa, dan ketidakpastian pelunasan utang Yunani. Hanya saja, sampai sekarang, penyebab pasti aksi jual masal belum dipahami oleh pelaku pasar.

Kenneth Akintewe dari Aberdeen Asset Management di Singapura mengatakan, terdapat peluang pada sejumlah mata uang Asia, yang telah merosot sampai level terendah terhadap dolar AS. Sebab, penggerak fundamental di Asia masih sehat. "Sebenarnya tidak ada yang berubah," ujar Akintewe, seperti dikutip The Wall Street Journal, Jumat, (5/6).

Di Asia, imbal hasil dari obligasi pemerintah naik 0,36 persen pada tiga hari belakangan. Dalam beberapa tahun ini, lembaga pengelola dana pensiun serta manajer keuangan yang terbiasa berinvestasi jangka panjang sudah meningkatkan jumlah obligasi di Asia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement