REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Televisi negara melaporkan kunjungan Menteri Pertahanan Suriah ke unit-unit militer di timur kota Homs, Kamis (4/6) kemarin. Ini merupakan kunjungan pejabat tingkat tinggi kedua ke Homs, setelah Perdana Menteri Wael al-Halaki.
Menteri Pertahanan Suriah, Jenderal Fahad Jassim al-Freij optimisme di hadapan pasukan di Timur pedesaan Homs. Ia yakin dengan kemampuan pasukannya untuk mempertahankan Suriah dari serangan kelompok-kelompok teror.
Pemerintah Suriah telah kehilangan sebagian besar wilayahnya dalam dua bulan terakhir. Kelompok ISIS dan Al Nusra merebut kota kuno Palmyra di provinsi Homs bulan lalu.
Dilansir dari Reuters, Jumat (5/6), laporan media pemerintah tidak memberikan lokasi yang tepat dari kunjungan Freij ini. Sebuah video hanya menunjukkan kendaraan mengemudi di jalanan berdebu melewati lanskap gurun.
Perdana Menteri Wael al-Halaki sebelumnya juga telah mengunjungi Homs untuk meninjau pabrik gas yang menjadi sumber bahan bakar utama di wilayah yang masih dikuasai pemerintah.
Gubernur Homs, Gubernur Talal al Barazi menyuarakan kepercayaannya pada militer, berharap untuk merebut kembali Palmyra pada waktu yang tepat. Ia mengatakan tentara telah memutuskan untuk memerangi ISIS di Palmyra untuk menghindari korban sipil dan melindungi kota kuno itu.
Palmyra adalah kota pertama yang direbut secara langsung oleh ISIS dari militer Suriah dan pejuang sekutu. Tentara Suriah juga tengah berjuang mengusir serangan ISIS di kota Hasaka Rabu kemarin, saat seorang pejabat Kurdi mengatakan pasukan pemerintah mungkin tidak dapat menahan serangan jihadis.