Jumat 05 Jun 2015 09:09 WIB

Mantan Presiden Yaman Diduga Mendukung Alqaidah

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Foto: Reuters
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sebuah laporan informan menyatakan, pemerintah mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh berkolusi dengan Alqaidah. Ia diduga mendukung dan bahkan membantu kelompok militan Alqaidah secara langsung.

Seorang mantan anggota Alqaidah yang kemudian berubah menjadi informan pemerintah Yaman menyatakan hal tersebut dalam wawancara selama tiga hari di sebuah lokasi di luar Teluk. Hani Muhammad Mujahid mengatakan pada Aljazirah, banyak pemimpin Alqaidah berada di bawah kontrol penuh Saleh yang kemudian digulingkan pada Februari 2012.

"Ali Abdullah Saleh ternyata menjadikan Alqaidah geng kriminal yang terorganisir. Dia tak hanya bermain dengan Barat. Dia sedang bermain dengan seluruh dunia," katanya Jumat (5/6).

Klaim dari Mujahid ini muncul dalam sebuah film dokumenter baru Informan Alqaidah yang mengudara di Aljazirah pada 4 Juni lalu.

Mujahid mengatakan, ia adalah anggota Alqaidah dari akhir 1990an. Saat ia melakukan perjalanan ke Afghanistan dan dilatih di kamp Al-Faruq. Ia mengaku sempat bertemu dengan Usamah bin Laden.

Aljazirah telah memverifikasi secara independen mengenai peran Mujahid di Afghanistan. Namun mereka belum mampu melakukan verifikasi terkait dirinya sebagai informan pemerintah yang menyusup ke Alqaidah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement