Ahad 07 Jun 2015 09:01 WIB

Australia Canangkan Gerakan Tanam Satu Pohon per Anak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Federal Australia mendukung gerakan menanam pohon nasional, dengan memberikan dana $ 300 ribu (sekitar Rp 3 miliar) untuk menanam 100 ribu pohon.

Program Satu Pohon Per Anak ini akan melibatkan pemerintahan lokal guna membantu anak-anak sekolah menanam pohon di lahan milik negara. Langkah ini dilakukan sehari setelah Mantan Sekjen PBB Kofi Annan mengeluarkan kecaman keras bahwa Australia tidak cukup melakukan banyak tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Menteri Lingkungan Australia Greg Hunt hadir dalam peluncuran program menanam pohon ini di Bondi Beach Sydney. "Program Satu Pohon Per Anak ini merupakan puncak dari apa yang ingin kita lakukan karena ini akan melibatkan seluruh anak-anak di Australia untuk menanam pohon di komunitas mereka, di sekolah mereka," kata Hunt baru-baru ini.

"Dan bila setiap anak bisa melakukannya, maka itu akan membuat perubahan, namun yang lebih penting lagi mengubah cara kita berpikir."

Pendiri gerakan Satu Pohon Per Anak ini, artis Olivia Newton-John mengatakan memberi pendidikan lingkungan kepada anak-anak akan berdampak panjang.

"Saya kira penting sekali anak-anak terlibat." katanya.

"Ini memberi kesempatan kepada mereka untuk terlibat dalam kegiatan komunitas lokal, dan melakukan kerja sukarela, membantu lingkungan, menciptakan habitat, mengurangi erosi dan menyediakan oksigen, hal yang paling penting."

"Saya kira seluruh negara di dunia masih bisa melakukan banyak hal untuk lingkungan, tidak hanya Australia saja."

Newtown-John telah menanam 10 ribu pohon di areal properti miliknya di Byron Bay, dan program ini bertekad untuk menanam dua juta pohon di tahun 2020.

"Menyenangkan sekali melihat kemajuan pertumbuhan pohoh, melihat mereka dari tahun ke tahun tumbuh." kata Newton-John lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement