Jumat 05 Jun 2015 14:30 WIB
Skandal FIFA

Kacau! Terbongkar Lagi Skandal FIFA di Piala Dunia 2010

Rep: Risa Herdahita/ Red: M Akbar
Logo FIFA
Foto: AP
Logo FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) disebut telah melakukan pembayaran sebesar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp 66,5 miliar kepada Asosiasi Sepakbola Irlandia (FAI). Praktek kongkalikong itu dilakukan supaya FAI tidak mengajukan tuntutan secara hukum atas handball yang dilakukan pemain Prancis, Thierry Henry, saat tampil di ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Saat itu, timnas Irlandia harus mengakui kekalahannya dari Prancis dengan skor 2-1 secara agregat. Kontroversi terjadi ketika wasit mengesahkan gol penentu dari William Gallas. Padahal gol itu tercipta setelah penyerang Henry sengaja memegang bola.

Melalui gol itu, Prancis pun sukses merebut satu tempat di Piala Dunia, sementara Irlandia harus tereliminasi. FAI yang bersikeras membawa kasus ke ranah hukum, dihentikan oleh FIFA. Berdasarkan wawancara Direktur Eksekutif FAI, John Delaney, kepada RTE Radio 1, Kamis (4/6) waktu setempat, FIFA sepakat membayar FAI sebesar 5 juta dolar AS untuk hal itu.

"Kami merasa memiliki kasus hukum yang kuat untuk melawan FIFA soal bagaimana kegagalan kami melalui laga playoff Piala Dunia karena handball Henry," kata Delaney, dikutip ABC News.

FIFA kemudian mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan keputusan wasit telah mencapai final. FAI akhirnya menerima itu. Baru pada Januari 2010 FIFA mengadakan perjanjian dengan FAI untuk mengakhiri klaim terhadap FIFA.

Saat itu FIFA memberikan FAI pinjaman sebesar 5 juta dolar AS untuk pembangunan stadion di Irlandia. Di saat yang sama, UEFA pun memberikan dana FAI untuk stadion yang sama.

"Kesepakatannya adalah pinjaman akan dikembalikan jika Irlandia lolos ke Piala Dunia 2014," tambahnya.

Rupanya, Irlandia tidak juga lolos. Karenanya, melihat situasi keuangan FAI saat itu FIFA memutuskan untuk menghapuskan status pinajamn itu per tanggal 31 Desember 2014. 

Klaim Delaney itu pun menambah daftar kebobrokan FIFA. Pernyataannya datang di tengah skandal korupsi yang melanda Federasi Sepakbola Dunia itu. Delaney yang menjabat Direktur Eksekutif FAi sejak 2005 itu pun dengan ini termasuk yang terlibat dalam kesepakatan kotor dengan FIFA.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement