REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sepekan ini, 130 pemimpin muda dari Australia dan China berkumpul di Sydney untuk mendiskusikan solusi kreatif atas tantangan masa depan yang dihadapi dunia. Beberapa di antara mereka berbagi cerita kepada kami.
Proyek Milennial China-Australia (CAMP) mengumpulkan delegasi pemuda dari kedua negara untuk bekerja bersama-sama dalam mengembangkan rencana bisnis seputar ide inovasi, kewirausahaan sosial dan meningkatkan hubungan Australia dan China.
Proyek ini akan berujung pada kesempatan untuk menampilkan ide-ide para pemuda di hadapan panel pakar industri, dengan imbalan sebuah penghargaan.
Inilah secuplik kisah dari beberapa pemuda Australia dan China:
Luxi Meng
Luxi Meng. (Foto: Ning Pan)
"Saya lahir di China dan pindah ke Australia saat berumur 16 tahun. Saya sekarang bekerja di China."
"Saya ikut CAMP untuk berkenalan dengan teman baru yang memiliki minat sama seperti saya, membangun hubungan antara Australia dan China."
Jacob Taylor
Jacob Taylor. (Foto: Ning Pan)
"Saya menempuh studi PhD di bidang antropologi kognitif dan saya tertarik dengan hubungan antara Australia dan China."
"Tantangan terbesar bagi kedua negara berada di level yang sama. Membuat arahan umum membutuhkan waktu yang sedikit lama dan butuh usaha yang cukup keras untuk menjembatani hambatan budaya."
"Kami perlu memahami intuisi dan harapan yang dimiliki satu sama lain. Menyatukan dua hal itu sungguh menantang. itu membutuhkan banyak kode dan penerjemahan dan percakapan. Tapi itu juga menyenangkan dan menarik."
Keledoll Liang
Keledoll Liang. (Foto: Ning Pan)
"Saya berasal dari Guangzhou. Ini adalah pertama kalinya saya datang ke Sydney. Saya tak rindu kampung halaman karena Sydney adalah kota multikultural, orang-orangnya bisa berbicara dalam 3 bahasa - Inggris, Mandarin, dan Kanton, bahasa yang saya gunakan. Jadi saya merasa senang."
"Saya punya banyak teman baru di CAMP, mereka berasal dari China dan Australia. Mereka semua sangat menarik, bekerja pada bidang yang berbeda dan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Kami punya ide yang berbeda, seperti kemarin misalnya, kami terlibat dalam perdebatan serius. Ketika saya menghadiri pertemuan tingkat tinggi di China, seringkali saya menjadi satu-satunya orang yang aktif berbicara sementara lainnya hanya menyetujui. Tapi di CAMP, semua orang menyuarakan pendapat dan ide mereka selama diskusi kelompok. Saya pikir ini bagus karena opini yang berbeda bisa membuat rencana bisnis kami lebih baik."
Lucy Jax-Lax
Lucy Jak-Lax. (Foto: Ning Pan)
"Keahlian saya adalah inovasi dan kerjasama. Kami semua berkumpul bersama-sama dengan talenta dinamis yang berbeda dan semuanya tersatukan dalam proyek ini karena kesamaan minat."
Annie Shu
Annie Shu. (Foto: Ning Pan)
"Saya lahir di Shanghai dan tinggal di Australia sejak saya berusia 8 tahun. Karena saya terlahir di China dan tumbuh besar di Australia, hal itu membuat saya benar-benar memahami kekuatan dan kelemahan dua budaya. Seringkali, cara kami melihat masalah sungguh sangat berbeda dari budaya Asia dan Barat."
Kenny Choi
Kenny choi. (Foto: Ning Pan)
"CAMP adalah kesempatan yang bagus bagi para pemimpin muda dari Australia dan China untuk berkolaborasi, berbagi dan belajar dari satu sama lain. Ini adalah pengalaman pembelajaran yang bagus untuk saya. Tantangan terbesar dalam keseluruhan proses adalah kolaborasi online. Kami hidup di zona waktu yang berbeda. Banyak anggota tim sibuk kerja, menjalankan bisnis mereka atau belajar sebagai mahasiswa. Jadi meluangkan waktu untuk belajar online bersama-sama sangat menantang bagi kami."
Merry Zhao
Merry Zhao. (Foto: Ning Pan)
"Saya dari Sydney. Saya lahir di Beijing dan bekerja sebagai pengacara bidang keuangan. Saya berada di CAMP karena ini adalah kesempatan yang bagus untuk menantang asumsi yang anda punya dan mencoba melakukan sesuatu yang baru dalam cara yang benar-benar kreatif dan inovatif."
Liputan CAMP yang ditulis Australia Plus difasilitasi oleh kerja sama antara CAMP dan ABC Internasional.