REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 60 peserta dari 20 negara di Asia yang tergabung dalam Asian Conference of Religion for Peace (ACRP) menggelar pertemuan di rumah dinas walikota Bandung (Pendopo) Alun-alun Bandung, Kamis (4/6) malam. Menurut Presiden Moderator ACRP Din Syamsudin, acara tersebut merupakan agenda rutin tahunan ACRP, kali ini tuan rumah Kota Bandung.
"Pertemuan ini untuk mengatasi kekerasan ekstrim yang berdasarkan agama," ujar Din kepada wartawan di sela pertemuan ACRP.
Menurut Din, ACRP merumuskan visi, misi dan prinsip dasar organisasi serta action plan yang dianggap penting untuk mewujudkan tujuan organisasinya. Din mengatakan, pertemuan ini dihadiri para tokoh agama dari 20 negara di Asia.
Mereka, merasa prihatin dengan terjadinya kekerasan ekstrim yang berbasiskan agama. "Maka dari itu hasil dari pwrtemuan ini muncul statemen bersama untuk menghadapi kekerasan ekstrim yang berbasis agama," kata Din.
Para tokoh agama yang tergabung dalam ACRP bertekad untuk melancarkan kampanye anti kekerasan ekstrim berdasar agama. Gerakan ini, akan dilakukan melalui kegiatan advokasi dan kampanye. "Karena agama dimana pun tentu antikekerasan," kata Din.